Selasa, 12 April 2011

you are the one (created by Melisa Dengah)

YOU ARE THE ONE
Haejin dan aku sedang duduk di depan tivi sambil memegang sebungkus makanan ringan di tangan kami masing-masing.
“Sang Wa.. betapa gantengnyaa dirimuu…” jerit Younna. Aku tersenyum kecil.
“AISH~ AKU MAU PELUUUKK kamuu Sang Wa..!!” jeritnya lagi. lagi-lagi aku hanya bisa tersenyum.
“Unni masih belom suka juga sama Sang Wa?” tanya Younna saat saluran Tv sedang iklan. Aku menggeleng.
“Sang Wa itu penyanyi paling ganteeeng di Korea lho. Udah begituu dia gak Cuma modal tampang doang, Unni. Dia juga punya suara emas. Unni dengar kan tadi gimana suaranya? Huuuaah… merinding…” ucap Younna panjang.
Aku mengangguk-angguk. Younna semakin antusias mendengar reaksiku.
“tau gak Unni, apa berita terbaru Sang Wa?” tanya Younna. Aku menggeleng.
“Sang Wa akan tampil di acara malam amal kampus kita! ASTAGA~~ bisa gilaaa kalau aku membayangkannyaaa…” ujarnya lagi. aku tertawa kecil.
“Ohya? Wah keren!” sahutku.
“yah, udah selesei acara Tv-nya. Yaudah, aku belajar dulu deh Unni. Dah Unni..” Younna beranjak ke kamarnya dan meninggalkanku.
Aku masuk ke kamarku setelah mematikan Tv. Kubuka pintu lemari kamarku. Ah, rasanya tidak adil bagi Younna.
Ohya, aku Mi Young. Mahasiswa jurusan ekonomi manajemen semester akhir. Haejin adalah adikku satu-satunya. Dia juga sudah kuliah jurusan bahasa inggris semester awal. Setiap hari selasa, Younna pasti sudah jejeritan begitu melihat Sang Wa, penyanyi favoritnya tampil secara berkala di salah satu realiti show.
Younna adalah gadis yg sangat ceria. Setiap saat ia berusaha membuatku senang karena kelemahanku. Kaki kananku lumpuh, sehingga aku terpaksa mengenakan kursi roda atau kayu papah. Tapi Younna selalu ada setiap aku membutuhkannya. Itu alasan kenapa aku hanya diam setiap ia bercerita soal Sang Wa.
Semoga dia tidak pernah tahu kalau aku sudah lebih dulu menyukai Sang Wa sebelum ia setenar sekarang. Semoga Younna tidak pernah tahu.

Esok harinya—
Younna mengangkat piring bekas sarapan kami. Mi Young menahan tangan Younna.
“bolehkah aku saja yg mencuci piring? Kau pasti lelah..” pintanya.
Younna tertawa, “Ah kwaenchanayo Unni. Sudah, Unni duduk saja. Cuma lima menit kok, setelah itu kita langsung ke kampus. Oke?”
Mi Young hanya tersenyum kecil saat Younna menolak permintaannya.
Setelah mencuci piring, Younna langsung mendorong kursiroda Mi Young dan mengunci apartemen. Mereka menuju ke halte bus dekat apartemen.
Bus yg ditunggu datang, Younna membantu Mi Young berdiri dan memapahnya masuk ke bus. Bus terlihat ramai, Younna menyuruh Mi Young berpegangan di salah satu kursi sementara ia melipat kursi roda yg masih ada di luar bis.
Seseorang menyenggol Mi Young keras, karena kaki Mi Young timpang, jelas ia kehilangan keseimbangan. Ia jatuh.
“AAH~~” rintihnya.
Younna yang sudah berada di dalam bis terlihat panik. Ia langsung membantu kakaknya berdiri.
“Hei kau! Apa yang kau lakukan pada kakakku!” teriak Younna pada orang yg tadi menyenggol Mi Young. Orang itu hanya diam, menutupi wajahnya dengan topi dan jaketnya yg tebal.
“sudahlah, Younna. Dia tidak sengaja.” Ucap Mi Young.
“tidak bisa begitu, Unni. Harusnya dia minta maaf! Tidak bisa seenaknya seperti itu !!” Younna masih emosi. Mi Young mengelus tangan adiknya supaya emosinya mereda.
Kampus—
Younna berlari saat ia tahu bahwa ia terlambat sepuluh menit untuk ke kelas kakaknya, lima menit lagi Mi Young ganti mata kuliah. Dan mata kuliah itu ada di lantai tiga.
Younna cemas saat ia tidak menemukan kakaknya di kelasnya. Haejin menanyai semua orang yg ia lewati, “kau lihat Soo Yun? Gadis yg memakai kursi roda?”
Dan semua menjawab, “tidak.”
Younna bingung, akhirnya ia naik tangga. Betapa kagetnya ia mendapati kakaknya sedang terseok-seok di anak tangga kelima. Younna langsung menghampiri kakaknya.
“Unni~! Maaf. Maaf” seru Younna merasa bersalah.
Mi Young tersenyum, “Tidak apa-apa. Aku kan tidak bisa harus terus bergantung padamu. Kapan aku bisa mandiri kalau kau terus membantuku, Younna?”
Younna menggeleng, “tapi aku tidak mau melihatmu seperti ini Unni.”
Mi Young memeluk adiknya saat ia sudah duduk kembali di kursi rodanya, “aku sudah terlalu sering merepotkanmu. Aku tidak mau menjadi bebanmu, Younna.”
Younna memukul kepala kakaknya pelan, “hei, kita itu diciptakan untuk saling merepotkan. Waktu aku kecil, pasti aku juga jadi bebanmu kan? sudahlah, anggap saja aku membayar semuanya.”
Mi Young tersenyum, “tapi kalau kau terus mengurusiku, kau tidak akan punya waktu untuk dirimu sendiri.”
“maksud Unni?” Younna bingung.
“Jong Hsu. Kau dekat dengannya kan?” selidik Mi Young.
“astagaa.. dia kan ketua himpunan mahasiswa, Unni. Hanya sekedar bertanya soal Sang Wa.” Kata Younna nyengir.
Tiba-tiba seseorang berjaket tebal berjalan terburu-buru dan menabrak kursi roda Mi Young, hingga Mi Young terlempar ke bawah.
GUBRAK~!
Younna terperangah. Cepat-cepat ia membantu kakaknya yg tengah merintih agar kembali di kursi rodanya. Younna mencegat orang itu.
“Younna, biarkan saja..” ucap Mi Young.
Younna tidak menghiraukan ucapan Mi Young. Ia mencengkeram lengan orang itu.
“BERANINYA kau menabrak kakakku~! Minta maaf sekarang juga!” perintah Younna.
“Tidak. Aku tidak sengaja. Salah sendiri berdiri di tengah tangga.” Balas orang itu. Younna merasa familiar dg suaranya.
“HEH BODOH~! kau tidak lihat kaki kakakku berdarah gara-gara kau!! Kalau kau tidak mau minta maaf sekarang, akan kupatahkan lehermu!” ancam Younna yang memang sudah sering menjuarai kejuaraan karate.
“sudahlah Younna. Dia itu tidak sengaja lagi. lagipula mungkin ia terburu-buru di kejar sesuatu. AKu baik-baik saja.” Ucap Mi Young.
“TIDAK BISA. Aku tidak mau kau diperlakukan seperti itu Unni!” Younna marah.
Orang itu membuka topinya, “Maafkan Aku.”
Younna kaget ternyata orang yg dibentak-bentaknya dari tadi adalah Sang Wa.
Younna melepas cengkeramannya. Ia lemas. Mi Young menunduk pasrah.
“Unni, jangan katakan kau sudah tau bahwa dia Sang Wa. Maka itu kau menyuruhku membiarkannya. Karena sebelum ini, kau tidak pernah berucap setiap kali aku memarahi orang yg mendorong atau menabrakmu. Unni, jangan katakan!”
Mi Young diam. Yesung memandang Younna dan Mi Young bergantian.
“Maaf, Younna. Aku memang sudah tau kalau dia Sang Wa.”
Younna beralih pada Sang Wa. “HEH, dengar kau SANG WA! Tau apa hal paling bodoh yg pernah ku lakukan?”
Sang Wa menggeleng dalam diam.
“hal yg paling bodoh dalam hidupku adalah, aku PERNAH memuja-muja KAU! Ternyata kau tak lebih dari seonggok daging tak berperasaan yg TIDAK SOPAN~! Aku tidak akan pernah memujamu lagi, aku tidak akan menyanyikan lagumu lagi! CAMKAN itu!”
Sang Wa terperangah, “tapi aku kan tidak sengaja menabrak kakakmu..”
Younna mendengus, “lalu kenapa kau harus menunggu ancamanku untuk meminta maaf? Harusnya sudah kupatahkan lehermu dari awal aku melihatmu di bis!”
Mi Young menarik tangan Younna, “sudahlah. sudah. Sang Wa, maaf. Ayo, Younna aku sudah terlambat masuk kelas..”
Sang Wa menatap wajah Mi Young penuh rasa terimakasih.
“Untuk apa kita meminta maaf padanya! Sekarang aku menyesal sudah meminta Jong Hsu mengundangmu dalam acara kampus!”
Younna mendorong kursi roda Mi Young menaiki tangga.
“lho, Younna. Kau sudah bertemu Sang Wa secara tidak sengaja rupanya. Wah, pasti kau senang sekali. Padahal tadi di lantai dua, banyak sekali gadis yg menjerit-jerit padaku ingin melihat Sang Wa ,” ucap Jong Hsu yg tiba-tiba turun dari lantai atas.
“SENANG SEKALI~! Sampai aku muak melihatnya. Suruh semua gadis itu diam, karena mereka menjeritkan nama orang paling BODOH di dunia.” Ucap Younna ketus.
Jong Hsu heran. Sepengetahuannya, Younna sangat memuja Sang Wa. Kenapa begitu melihat secara langsungYounna malah seperti ini.
Sabtu malam—
Younna masih mengenakan tanktop dan celana pendek kesukaannya saat Mi Young bertanya, “kau tidak ke kampus?”
Younna mendengus, “untuk apa? Melihat orang bodoh sedang bernyanyi? TIDAK.”
Mi Young diam. “Maafkan aku, Younna.”
Younna yg sedang membaca komik menoleh, “kenapa?”
“tidak mengatakan padamu kalau dia Sang Wa.” Kata Mi Young.
“Tidak apa-apa.” Ucap Younna.
Mi Young menghela napas, “aku tidak ingin kau kehilangan idolamu. Itu alasan kenapa aku tidak memberitahumi. Aku takut kau kecewa padanya.”
Younna menutup komiknya, “untuk apa kau lakukan itu?”
Mi Young memandang adiknya, “karena yg aku tahu, itu satu-satunya hal yg bisa kulakukan untuk membuatmu selalu terlihat ceria. Aku tidak mau melihatmu sedih.”
Sang Wa tertawa. “kau tidak perlu melakukan apapun untukku Unni..”
Tiba-tiba ada suara ponsel berbunyi. Itu ponsel Mi Young, Younna berdiri dari duduknya dan menghentikan kakaknya yg akan memutar kursi rodanya.
“aku saja yg ambilkan. Kau letakkan dimana ponselmu?”
“di dekat lemari. Terima Kasih.” Jawab Mi Young.
Younna masuk kamar Mi Young. Dan ia sangat ama terkejut dg apa yg dilihatnya. Airmatanya hampir menetes.
Younna memberikan ponselnya pada Mi Young. “ayo ke kampus. Kau tidak ganti pakaian? Cepat.”
Mi Young bingung. “Kenapa? Katamu kau tidak mau melihat orang bodoh?”
Younna, “sudah jangan protes. Cepat pakai gaun yg dibelikan Ibu bulan lalu. oke?”
Mi Young bingung, tapi ia menuruti kata-kata adiknya.
Tak lama kemudian Younna mengetuk pintu kamarnya, “sudah selesai, belum?”
Mi Young keluar dari kamarnya, gaun helterneck warna pastel terlihat sangat indah dan anggun membalut tubuhnya.
“Astaga~ kau cantik sekali! Tunggu sebentar!” Younna masuk ke kamarnya lagi. saat ia kembali ia sudah membawa beberapa aksesoris warna senada.
“pakai. Sudah kubilang, beli lah aksesori. Masa kau akan pinjam punyaku terus kalau kau kencan?”
Mi Young tertawa, “kencan dengan siapa? mana ada cowok yg mau dengan gadis lumpuh?”
Younna menepuk kepala kakaknya, “BODOH~ pikiranmu dangkal sekali.”
Kampus—
Mi Young dan Younna datang sepuluh menit sebelum acara selesai. Sungmin datang menghampiri Haejin.
“berubah pikiran?” goda Jong Hsu.
“hei, jangan meledekku. Kupatahkan lehermu,” ancam Younna.
Jong Hsu tertawa, “ahahahaha… kau tidak akan mematahkan leherku. Karena malam ini Sang Wa akan melakukan pengakuan dan acara ini diliput banyak media. Aku sangat berterimakasih pada Sang Wa, karena kita dapat banyak sekali uang untuk disumbangkan.”
Younna dan Mi Young mengangkat alis, “pengakuan apaan? pengakuan dosa?”
Jong Hsu tertawa lagi. “ya jelas bukaaan, bodoh~ sudah liat saja.”
Jong Hsu mengajak Younna dan Mi Young maju ke barisan depan.
Di atas panggung sederhana, Sang Wa berdiri sambil menyanyikan lagu terakhirnya. Gadis-gadis bersorak ramai. Younna diam, rasanya ia ingin berteriak juga. Tapi ia mencoba menjaga perasaan.
“Hallo semuanya. Seperti janjiku pada jumpa fans minggu lalu, aku akan mengaku.” Buka Sang Wa dengan suara emasnya.
“aku tidak tahu, kalian ini mengagumiku, suaraku, atau wajahku?” tanya Sang Wa. Gadis-gadis langsung berteriak, “SEMUANYAA”
Sang Wa tersenyum, “tapi ada seorang gadis yg ternyata sangat menyukaiku bukan karena aku seorang Sang Wa seperti yg kalian semua kenal. Dia sangat menyukaiku bukan karena suaraku, wajahku, ketenaranku, kekayaanku atau apapun yg aku punya sekarang..”
Suasana sunyi.
“dia sangat menyukaiku. Bahkan dua tahun sebelum aku memutuskan untuk menjadi seorang penyanyi. Dia sangat menyukaiku sebelum aku mengganti nama Hoon Ju menjadi Sang Wa.
Dia mengatakan kalau dia mencintai Hoon Ju, tapi ia takut untuk mencintai seorang Sang Wa. Kubalas setiap surat yg ia kirimkan setiap hari padaku. Aku bertanya padanya kenapa ia takut mencintai Sang Wa, bukankah setiap gadis lebih menyukai Sang Wa dari pada Hoon Ju?”
“kalian tau apa yg dikatakannya?”
Tidak ada yg menjawab. Sang Wa tersenyum. Lalu menarik napas.
“aku akan membacakan surat yg dia kirimkan kepadaku. Aku sangat suka surat ini, meskipun tulisannya tidak seberapa bagus. Tapi aku sangat hafal isinya. Begini,…
Untuk Hoon Ju.
Bukan untuk Sang Wa, jadi tidak perlu berdandan, selalu tersenyum atau bersikap baik.
Oke ?
Maaf selalu membebanimu dengan suratku. Tapi ini bukan surat fans terhadap idolanya kan?
Aku sudah mengatakan padamu kalau aku mencintaimu sebagai Hoon Ju bukan sebagai Sang Wa. Dan kau bertanya kenapa ?
Karena, aku mencintai Hoon Ju yg aku temui pertama kali di perpustakaan Seoul.
Aku mencintai Hoon Ju dengan kacamata minusnya, bukan Sang Wa dengan softlens-nya.
Aku mencintai Hoon Ju dengan wajah aneh yg kebingungan mencari buku, bukan wajah tampan Sang Wa yg kebingungan menghadapi fansnya.
Aku mencintai Hoon Ju dengan topi merah favoritnya, bukan Sang Wa dengan kemeja dan dasi kupu-kupu.
Aku mencintai Hoon Ju dengan segala kekurangannya, bukan Sang Wa dengan limpahan kelebihannya.
Dan aku mencintai Hoon Ju sebagai dirinya sendiri, bukan Sang Wa yg berusaha selalu tampil baik tetapi bukan dirinya..”
Gadis-gadis bersorak lagi. entah sorakan apa. Younna mendengus, Mi Young menoleh.
“kau muak ya? kita pulang saja,” ajak Mi Young.
Younna mengangkat alis, “untuk apa? Sudah terlanjur, masa mau pulang?”
Mi Young tersenyum, “Benar..”
Mi Young menarik napas lagi.
“beberapa hari yg lalu aku bertemu dengannya. Dan aku sangat senang sekali akhirnya bisa menatap wajahnya secara langsung, bukan dari foto yg ia kirimkan. Tapi aku sedih.. karena hari bahagia itu mendadak jadi hari paling menyedihkan dalam hidupku. Karena apa? Hari itu ia mengirim surat terakhirnya. Dia bilang..
Untuk Hoon Ju. Mungkin juga untuk Sang Wa.
Rasanya senang sekali bisa bertemu denganmu, dengan pakaian yg kau kenakan saat kita pertama kali bertemu.
Sunggu maaf, sepertinya ini akan jadi surat terakhirku untukmu.
Kukira kau tetap Hoon Ju yg kukenal dulu, tapi ternyata kau adalah Sang Wa. Hoon Ju sudah hilang, entah kau sembunyikan dimana dia?
Aku mencintai Hoon Ju, bukan Sang Wa.
Terima Kasih, Sang Wa untuk semua waktu yg kau sempatkan untuk membalas suratku padahal kau juga harus membalas jutaan surat dari idolamu..”
Sang Wa meremas tangannya. gadis-gadis sudah berteriak-teriak tidak terima.
“aku tahu, kau disini. Maka itu, aku ingin membalas suratmu secara lisan.
Untuk engkau yg mencintai Hoon Ju, tapi bukan Sang Wa.
Aku sangat menyesal. Sangat amat menyesal. Maukah kau memaafkan aku dan teruslah mengirimiku surat? Karena suratmu lah yg membuatku tetap ingin menjadi Hoon Ju meskipun aku seorang Sang Wa.
Kenapa? Karena aku ingin terus kau cintai..
Karena aku juga ingin mencintai gadis yang mencintaiku seperti adanya diriku..
Oh, bukan itu alasannya. Alasan sebenarnya adalah,
karena aku ingin mencintaimu karena kau seorang Mi Young meskipun kau sudah tidak mencintai Hoon Ju atau bahkan Sang Wa sekalipun..”
gemuruh suara gadis-gadis menjerit tidak percaya. Younna memandang wajah kakaknya yg sedari tadi menunduk. Younna menyenggol siku Mi Young.
“hei, namamu dipanggil tuh.” Ucap Younna.
Sang Wa turun dari panggung, menghampiri Mi Young dan Younna. Sang Wa memandang Younna terlebih dahulu. “jangan buat aku kecewa untuk kedua kalinya..” ucap Younna.
Sang Wa tersenyum dan langsung memeluk Younna, “oh, kau memang adik yg sangat baik!”
Younna kaget namun dengan cepat ia mengembalikan suasana hatinya.
Sang Wa menggendong Mi Young dari kursi rodanya. Lalu membawanya ke panggung. Ratusan kamera langsung memotret dan cahaya blitz ada dimana-mana.
Sang Wa menyalakan mic-nya.
“kalian pasti menganggap aku bodoh karena telah memilih gadis yg bahkan berjalan saja menggunakan kursi roda. Kalian pasti menganggap aku bodoh karena bisa jatuh cinta dengan gadis yg berkomunikasi denganku lewat surat.”
Suara gadis-gadis dan wartawan berceloteh mengomentari.
“tapi gadis berkursi roda ini yg memandangku dan mencintaiku dari sudut pandang yg berbeda dengan kalian. Tapi gadis ini juga lah yg membuatku percaya bahwa diantara jutaan fans, dia satu-satunya pengirim surat dengan amplop polos tanpa parfum..”
Mi Young yg ada dalam dekapan Sang Wa hanya bisa diam. “gadis ini yg menyadari bahwa akulah yg sengaja menyenggolnya hingga terjatuh tetapi tetap memaafkan aku. gadis ini juga lah yg selalu diam saat adiknya berceloteh panjang lebar memujaku padahal ia mencintaiku.” Tambah Sang Wa.
Younna tertawa. Joon Hsu disampingnya jadi bingung.
“sebagai tanda maafku karena telah menyenggol kakakmu hingga jatuh di bis dan karena telah menabrak kakakmu hingga jatuh di tangga, aku akan selalu jadi kursi rodanya. Aku yang akan menjadi pegangan saat ia akan jatuh. Aku juga yg akan marah jika ada seseorang sengaja membuatnya terjatuh.” Ujar Sang Wa sambil menatap Younna.
Younna tertawa lagi. Joon Hsu mulai mengerti.
“tidak usah, tidak usah. Kau kan harus nyanyi, manggung, dan melakukan aktifitasmu, Sang Wa..” ucap Mi Young menolak.
“siapa bilang Sang Wa akan melakukannya?” tanya Sang Wa. MI Young bingung.
“Hoon Ju yg akan melakukannya. Aku sangat mencintaimu, Soo Yun..Jeongmal Saranghae” lanjut Sang Wa. Mi Young tersenyum lalu berbisik, “saranghaeyo, Hoon Ju..”
“YOUNNA, jangan patahkan leherku ya. aku akan menjaga kakakmu kok!” kata Sang Wa lagi.
Younna mengacungkan jempolnya tinggi-tinggi. Lalu ia keluar dari kerumunan, Joon Hsu mengikutinya dari belakang.
“ternyata kau gadis yg sangat berhati besar ya, Younna.” Puji Joon Hsu.
Younna memukul kepala Joon Hsu pelan, “aku kan memuja Sang Wa sebagai penyanyi idola. Beda dengan kakakku yg mencintai Samh Wa sebagai Hoon Ju. Ah kau ini bodoh sekali..”
Joon Hsu mengangguk-angguk, “Younna..”
“APAA?” tanya Younna duduk di salah satu kursi dibawah pohon sambil memainkan kukunya.
“maukah kau mencintaiku sebagai Joon Hsu saja? Tanpa embel-embel ketua himpunan mahasiswa?” tanya Joon Hsu.
Younna tertawa, “Hahaahahaahaha… kau mau merayuku dgn cara Sang Wa? Aaah~~ tidak mempaaan…”
Joon Hsu memaksa, “ayolaah…”
Younna tertawa tergelak, “hahaaha.. tidak ah.. aku mau punya pacar orang terkenal..”
Joon Hsu merajuk, memukul-mukul lengan Younna.
“hei, sudah aku bilang aku mau punya pacar orang terkenal. Kau itu tidak terkenal. Sudah menyerah sajaaa.. hahahaha” Younna tertawa.
Younna meninggalkan Joon Hsu yang ikut tertawa karena ucapannya dianggap lelucon oleh Younna. Setidaknya Younna tetap bisa jadi sahabat yg baik walau Joon Hsu tidak bisa memiliki cintanya.
The End

By:
Melisa Dengah

0 komentar:

Posting Komentar