Jumat, 22 Februari 2013

What's going on?

Udah cukup lama juga, kira-kira sebulan yang lalu ada seorang cewek yang bilang saya kegatelan beserta kata-kata makian yang di mention ke saya, ya pertama saya bingung aja ni cewek lagi kerasukan ato mabok ato apalah yang pasti dia ga jelas! Ga jelas sama sekali! Dan bisa dibilang kurangajar, enak aja langsung nge-judge orang sembarang, ternyata dia marah karna pacar dia waktu itu perhatian banget sama saya, saya ga ladenin pacar dia, lah jelas dia pacar orang terus saya juga punya kok ngapain juga di ladenin pikir saya, oh iya pacarnya juga pernah jadi kesalahan saya alias mantan. "Bejat " juga sih tu cowok, kalo mo di inget-inget pengen di sodorin ke tembok terus di gebukin, tapi ya kita kan sesama manusia juga, manusia ga pernah luput dari kesalahan dan dosa jadi biarin aja lagipula udah lama banget kok. Lanjut, pacar saya marah ketika dilihatnya saya di katain seperti itu, pacar saya yang bernama Andre itu sedikit menasehati cewek yang tadi, tapi cewek itu hanya mengelak dan tambah marah-marah ga jelas, tiba-tiba pacarnya itu muncul dan memarahi saya di twitter, Andre tambah tidak diterima kalau saya diperlakukan seperti, dia kembali memarahi pacar cewek itu, kemudian tiba-tiba muncul sms di layar handphone saya, open dan guess who is this? Itu mantan saya yang sekarang jadi pacar cewek yang ga jelas ini. Panjang lebar dia mengirim pesan untuk permohonan maafnya, dia juga memohon untuk menghentikan pertengkaran yang sedang berlangsung di twitter. Yah kalo mo jujur saya dan Andre tidak terlalu begitu care untuk masalah yang satu ini, bisa bakalan jadi ikut-ikuta bego’ kalo mo di ladenin. Akhirnya pertengkaran pun usai, datang begitu saja dan pergi begitu saja~ Di koridor sekolah dari kejauhan saya sudah mengenal sosok ini, dan dia adalah pacar dari cewek yang ga jelas itu, saya berusaha menghindar darinya agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, namun saya tidak mempunyai alasan yang cukup jelas untuk menghindar karena sepanjang koridor itu hanya lurus sampai ujung kelas XII Bahasa dan tidak ada jalan untuk membelok. Awalnya dia bersama teman-temannya, namun terlihat seperti dia membiarkan teman-temannya berjalan mendahuluinya dan kemudian dia berhenti seakan-akan menunggu seseorang, dan seseorang itu ternyata saya, ketika saya ingin melewatinya ia memanggil saya untuk bicara sebentar, pasti tentang masalah yang kemarin kata saya dalam hati dengan nada yang sangat amat yakin, dan ternyata benar! Dia menanyakan bagaiman sampai itu terjadi, saya menceritakannya dari pertama dan akhirnya di tutup dengan permintaan maafnya, oke toh ga penting juga mo di besar-besarkan, kemudian pembicaraan kami pun selesai, saya pergi dan dia juga pergi. Setelah pertengkaran itu dan kemudian permintaan maaf darinya, saya mencoba untuk bersikap professional dalam hal ini, bertingkah seperti biasa, seperti tidak pernah terjadi apa-apa, seperti teman biasa. Sekian.

0 komentar:

Posting Komentar