Selasa, 12 April 2011

Cerita Cinta Cerry (created by Sinthia Pangerapan)

CERITA CINTA CERRY


“Cer, besok jangan lupa bawa ya catatan fisika, matematika, and biologi,’’ kata Adit.
‘’Iya deh,’ ‘sambungku.
‘’Eits, wait! Oh ya, catatan jepang juga ya..,’’ kata Adit lagi.
‘’Jangan lupa lho…,’’ katanya lagi.
‘’Iya Dit…. Iya…,’’ jawabku singkat lalu kututup HP-ku.
Habisnya, temanku yang satu ini paling overacting. Tapi, dia itu teman aku yang paling baik lho. Ada satu lagi temanku yang namanya Aldi, hubungan kami bertiga sangat akrab sekali. Kami berteman uda lama banget..
Keesokan harinya, saat istirahat, aku dan Aldi pergi ke kantin untuk makan. Beberapa saat kemudian Adit tidak muncul-mucul juga. Kami berdua heran, padahal biasanya kami bertiga makan bareng.
Sampai waktu istirahat berlalu, Adit tidak muncul-mucul juga. Jadi aku dan Rian memutuskan untuk beranjak masuk kelas saja. Saat pulang sekolah pun kami tidak melihat Adit juga.
‘’Mana sih ni anak??’’ gerutu Aldi,
Kami berdua makin heran,dan Aldi mengusulkan untuk pergi ke rumah Adit saja.
Kami sampai di rumah Adit, pembantu rumahnya yang membukakan pintu untuk kami. Mbo Tita menyuruh kami langsung naik ke kamar Adit saja.

‘’Dit...Napa lu?,’’ sapaku saat melihat Adit terbaring.
‘’Lagi sakit nih…,’’ jawabnya lemas.
‘’Tumben...Lu bisa sakit ,’’ ejek Aldi.
Kami bertiga pun tertawa secara serentak. Habisnya Adit tuh yang biasanya overacting paling semangat. Aku dan Aldi tak menyangka kalau rupanya Adit bisa jatuh sakit juga.

‘’Sakit apaan sih lu?,’’ tanyaku.
‘’Mau tau aja Lo…,’’ jawab Adit sombong.
‘’Dasar lu! lagi sakit pun sombongnya minta ampyuun, ntar gak bisa sembuh lho…,’’kata Aldi membelaku.
‘’Ada aja…,’’ kata Adit.
‘’Dasar lu…,’’ kata Aldi.
‘’Eh guys, Gue punya pertanyaan nih..’’ kata Adit.
‘’Iya, apaan?,’’ tanyaku.
‘’Kalo Lo hidupnya tinggal sehari, apa yang mau Lu lakuin?’’ Tanya Adit.
‘’Kalo gue, mau pergi ke tempat favorit gue dan ngehabisin hari gue di sana,’’ jawabku singkat.
‘’Kalo gue, mau tidur aja deh jadi gue gak bakalan menderita waktu gue lagi sekarat,’’ kata Rian.
‘’Oh, iya,,habisnya hobi lo kan molor aja…,’’ ejekku.
‘’Nah,gimana kalo lo Dit?,’’ tanyaku padanya. ‘’Kalo gue… gue pingin ngehabisin waktu yang ada bersama cewek yang gue suka dan cintai,’’ jawab Adit dengan muka yang sedih.

Dan Adit menatapku. aku merasakan kalau tatapan itu ada maksudnya. Habisnya tatapan itu aneh. Sedangkan Aldi terus merecokinya dengan cewek yang ia sukai itu, aku sih tidak begitu peduli, habisnya aku sudah tau kalau Adit suka sama seorang cewek. Namun aku penasaran juga sih, jadi aku juga ikut-ikutan Aldi merecokinya. Tapi Adit tak pernah mau mengatakanya,
Kami berdua menghabiskan sore itu di rumah Adit dan berbincang-bincang dengannya. Saat hari sudah mulai gelap aku dan Aldi pun berpamitan untuk pulang.
***
Liburan kali ini Aldi akan pergi ke luar kota bersama keluarganya. Jadi tinggal aku dan Adit yang tak punya rencana kemana-mana. Akhirnya Adit mengajakku untuk pergi ke kampung halamannya. Dan aku setuju saja, di sana banyak padang rumput yang hijau dan penuhi bunga, sunggu sejuknya disana. Sehingga ku beta berada disana dengan Adi. Aku sunggu sangat menyukai tempat itu. Kami berdua bermain dan bercanda di sana setiap harinya dan kurasakan hal yang berbeda saat dekat dengan adit. Setiap ku berada disisinya jantungku berdebar-debar. Ku tak tau apa artinya itu. Dan ternyata aku sadar bahwa aku mulai menyukai Adit. Tapi aku tak tahu bagaimana perasaan Adit terhadapku. Jadi lebih baik kupendam saja perasaanku ini.
Lagipula aku juga sudah berjanji akan berpacaran dengan Aldi setelah ia kembali dari liburannya. Walau hatiku sebenarnya berkata lain, sebenarnya hatiku memilih Adit. Tapi, aku tak mau juga mencewakan Aldi. Jadi hubunganku dengan Adit tidak mungkin. Tak mungkin aku mengingkari janji ku dengan Aldi dan mengatakan pada Aldi kalau aku menyukai Adit. ‘’Tidak mungkin,’’ pikri Cery.

Dan akupun tetap melewati hari-hariku bersama Adit dan berharap bahwa hari-hari ini tidak akan pernah berakhir begitu saja. Namun, waktu tetap berjalan dan waktu liburan tinggal satu hari lagi.
Keesokan harinya, Adit mengajakku ke padang rumput dan kami menghabiskan waktu bersama di sana. Kami berbincang-bincang dan bercanda-canda disana. Tapi, Tiba-tiba Adit memelukku dari belakang, sunggu nyamannya dipeluk oleh Adit dan kudiami saja ia memelukku. Ia memelukku erat-erat tanpa berkata apa-apa kepadaku. Sesaat kemudian aku memanggilnya,
“Dit…
Adit tidak menjawab.
Cery panggil lagi ..
“Dit..
Aditpun tidak menjawab lagi..
Tiba-tiba Adit jatuh dan tak sadarkan diri. Aku menjadi takut dan sangat panik. Dan kubawa ia ke rumah sakit terdekat.
‘Dok, kenapa dengan Adit? Tanya Cery.
“Adit terkena serangan jantung. Jawab Dokter.
‘Apa? Adit serangan jantung? Cery terkejut.
“Hmp.. Adit punya penyakit jantung bawaan dan penyakitnya bisah kambuh kapan saja. Penjelasan Dokter.
“Apa? Engga mungkin. Selama ini kan Adit ceria-ceria saja. Tapi, Aku masih tak percaya atas penjelasan dokter . karena selama ini Adit tak pernah menceritakan soal penyakit yang dia alami. Ia selalu ceria jika bersama dgn aku dan Aldi”. Cerita Cery pada dokter.
Dan saat itu juga aku berusaha masuk ke kamar Adit dan memanggilnya.
‘Dit..
Namun ia tak menjawab..
‘Dit..
Ia juga tidak menjawab lagi..
Cery pun memegang tangan Adit.
“Dit... kamu engga kenapa-napa kan?
Adit tidak menjawab juga...
Sehingga, Air mataku menetes tanpa kusadari.
‘’Apakah ini saat-saat yang tidak ingin aku alami ini harus terjadi sekarang?,’’ tangis Cery dalam hati.
Hatiku menjerit kesakitan ketika aku kehilangan orang yang paling kusukai dan kucintai. Aku bukan saja kehilangan tubuhnya, namun juga jiwanya. Aku berpikir bahwa aku masih bisa melihatnya, menyentuhnya dan akrab dengannya meskipun hanya sebagai teman saja. Tapi, sekarang secepat ini Adit ninggalin gue. Gue ngga mau banget..
Sulit banget untukku, untuk menerima semua kenyataan ini.
Kini sekarang aku tidak bisa juga memilikinya lagi, baik sebagai teman ataupun pacar. Aku merasa sangat terpukul banget dengan kepergian Adit. Namun aku masih mempunyai satu hal yang tak bisa direbut siapapun dan apapun yaitu kenangan-kenangan bersamanya, selamanya aku akan mengingat hari-hari dimana aku bersama dengan Adit.
Saat Aldi pulang dari luar kota ia terkejut dan merasa sedih akan kepergian Adit. Karena Adit adalah sahabatnya paling baik. Kini teman terbaiknya itu pergi meninggal Aldi dan Cery.
Setiap harinya, cery selalu mengurung dikamar dan menangis. Dia tak relah atas kepergian Adit. Terkadang ia berpikir Adit masi hidup. Cery pun setiap sore selalu pergi mengunjungi makam Adit.
“Adit.. kenapa secepat ini kamu ninggalin aku? Aku masih ingin bersama-sama dengan loh. Laupun hanya sebagai teman. Andai loh tau, gue saying banget sama loh.
Saat di makam Adit, ia menyanyikan sebuah lagu yang berjudul “Mengenangmu”…
Takkan pernah habis air mataku
bila kuingat tentang dirimu
mungkin hanya kau yang tau
mengapa sampai saat ini
kumasih sendiri …

Adakah disana kau rindu padaku
meski kita kini ada di dunia berbeda
bila masih mungkin
waktu kuputar
kan kutunggu dirimu …

Biarlah kusimpan
sampai nanti aku
kan ada disana
tenanglah dirimu dalam kedamaian
ingatlah cintaku
kau tak terlihat lagi
namun cintamu abadi …
Tanpa sadar air mata cery jatuh seketika, ia tak bisa menahan rasa sakitnya kehilangan Adit.
****
Keesokan harinya Aldi datang kerumah Cery.
Tinggg … Tinggg …
Pembantu Cery langsung membuka pintunya.
“Ia Mas Aldi.. Mau Cari Non Cery ya?” Tanya Mpo Tuti
“Ia Mpo. Cery nya ada ?” kata Aldi
“Ia. Mas Aldi langsung aja ke kamar Non Cery. Kata Mpo Tuti.
****
Cer, bagaimana keadaanmu sekarang? Udah baikan? Gue tu kawatir banget sama loh. Apalagi kamu ngga sekolah tadi. Aku jadi cemas banget.
Hmp.. uda ya Cer. Kamu tuh harus relakan Adit. Aku tau kok sulit banget untuk lupain orang yang kita sayang. Tapi, gue ngga mau lihat kamu gini terus. Mana Cery yang dulu, yang suka bercanda. Gue mau Cery yang dulu. Gue ngga mau kamu melihat kamu sedih terus begini. Loh tau ngga, gue juga kehilangan sahabat yang paling baik yaitu Adit.
Aku mohon sama loh Cery. Relakan Adit, aku yakin adit udah senang disana. Dia juga ngga mau lihat kamu sedih terus-terusan begini. Percaya deh sama aku. Kata Aldi.
Waktu terus berjalan…
Walau, hatiku masih bimbang dengan semua ini. Tapi Aku merasa tiada artinya lagi tanda Adit. Tetapi semua itu tidak sebanding dengan apa yang kupikirkan. Aku dan Aldi sekarang sudah bisa saling melengkapi dan memahami satu dengan lainnya. Aku sudah tak begitu sedih lagi akan kepergian Adit karena ada Aldi yang senantiasa di sampingku dan menghiburku saat aku sedih. Ia mengisi hari-hariku dan sekarang aku sudah bisa menerima kehilangan Adit dan keberadaan Aldi dalam hidupku.
Seiring berjalannya waktu, aku mulai merasa sifat Aldi mulai berubah. Aku bisa melihat sifat Aldi menjadi sama seperti sifat Adit. Mungkin Aldi berusaha meniru gaya Adit,pikirku pada awalnya. Tapi lama kelamaan hal itu semakin mejadi-jadi. Aku tak mungkin salah membedakan yang mana Adit dan yang mana Aldi. Akhir-akhir ini aku merasakan keberadaan Adit pada diri Aldi. Atau itu hanya perasaanku saja?.
Tapi tak mungkin. Sikap Aldi dan Adit sangat berbeda, meskipun kalau Aldi meniru gaya Adit, kadang-kadang pasti ada juga kesalahan sikap Aldi menjadi perhatian tapi tak selembut Adit. Aldi biasanya bisa mengubah suasana menjadi seru dengan pamer-pameran, Namun Adit bisa mengubah suasana menjadi romantis. akhir-akhir ini Aldi menjadi lembut dan hangat, aku bisa merasakannya. Ini bukan sikap Aldi yang biasanya kepadaku sikap ini sama seperti sikap Adit.
Tak terasa, Setahun setelah kematian Adit, aku dan Aldi pergi ke padang rumput yang berbunga di desa Adit, aku teringat setahun yang lalu ketika aku dan Adit bermain dan bercanda di sini di padang rumput ini. Adit memetikkan aku setangkai bunga lili yang putih bersih. Sekarang anehnya kali ini Aldi yang memetikkan bunga untukku dan bunga itu sama dengan yang Adit berikan padaku setahun lalu.
Aldi juga melakukan hal yang sama seperti Adit setahun yang lalu. Ia memelukku, Aku tak tahu siapa yang memelukku Aldi ataukah Adit. Wajah yang kulihat adalah Aldi, tubuh yang memelukku adalah Aldi tapi mengapa kurasakan kehadiran Adit? yang kurasakan adalah kehangatan Adit. Aku heran aku berpikir ini adalah Adit, pasti Adit, Aku yakin dengan semua itu. Tapi mana mungkin Adit kan uda meninggal. Mana mungkin ia yang memelukku.
‘’Dit, apakah ini lo?,’’ tanya ku pada Aldi. Aku menatapnya lekat-lekat dan ia tersenyum padaku. ‘
’Iya Cer. Ini gue Adit,’’ jawabnya. Aku tak bisa lagi menahan air mataku yang jatuh. Aku tak pernah tahu bagaimana Adit bisa ada di tubuh Aldi, tapi yang pasti kulakukan adalah memeluknya erat-erat. Kalau bisa aku tak mau melepasnya. Karena sudah lama aku kehilangan dia.
‘’Cery yang mau gue katakan sama lo, gue dari dulu uda suka sama lo. Maaf ya kalo gue baru bilang sekarang. Mungkin udah telat tapi Cer gue datang untuk mengatakannya.Gue mau lo tahu kalo gue suka sama lo Cer,” terangnya sambil diakhiri dengan jeritan sembari memelukku erat-erat.
‘’Iya Dit,gue udah tau kok kalau kamu suka ama gue. Gue juga suka banget ama lo’’ ujarku sambil menatap matanya. Dulu gue suka sama lo Dit. Sampai sekarang juga.gue masih gak terima kenapa lo ninggalin gue tanpa berkata apa-apa.Dan kenapa lo sakit lo gak mau kasih tau ke gue? kenapa Dit?,’’ tanyaku sambil menangis.

‘’Maaf Cer, gue gak mau lo sedih,’’ ujarnya dengan rasa bersalah.
‘’Maaf Cer, tapi kalau lo mau, gue bisa tinggal di sini, di tubuh Aldi dan kita bisa hidup bersama lagi.’’ terang Adit..
’’ Tapi bagaimana dengan Aldi?,’’ Tanya cery.
‘Aldi mesti mengorbankan dirinya demi kita Cer. Dia pasti mau Cer. Dia pasti mau ngelihat lo bahagia,’’ balas Adit. ia mengatakan seolah-olah Aldi menyetujuinya, sejenak aku berfikir bahwa Adit hanya mau menang sendiri saja.
‘’Enggak Dit. Ini tubuh Aldi. Ini milik Aldi. Gue gak mau Aldi mengorbankan dirinya demi kita. gue gak mau Dit,’’ tolak ku.
‘’Jadi lu memilih berpisah Cer?,’’ tanya Adit.
‘’Maaf Dit, ini tubuh Aldi, kamu jangan egois Dit, hubungan kita sudah terlambat. Gak mungkin bisa kembali lagi,’’ ujar Cery dengan tegar menahan air mata yang jatuh.
‘’Gue ngerti Cer, tapi maaf udah bikin lo sedih. Tapi gue yakin bisa menghibur lo. Aldi bisa menggantikan posisi gue, gue suka dan cinta sama lo Cer. gue akan tetap suka lo selamanya.gue janji..,’’ ungkapnya.
‘’Gue juga suka sama lo Dit…,’’ balas cery.

Kemudian ia menciumku dan esoknya aku terbangun di kamar dengan Aldi yang sudah menungguku dengan wajah cemas.
‘’Cer, lo kok tiba-tiba pingsan sih?,’’ tanya Aldi cemas.
Aku hanya tersenyum mendengar perkatannya. Kusadari, ini baru benar-benar sikap Aldi, aku masih membayangkan apa yang terjadi itu benar- benar terjadi atau hanya mimpi saja? tapi aku tahu ini adalah nyata, karena aku mengenal tatapan yang mampu menembus hatiku sama seperti yang Adit lakukan dulu ke padaku.
‘’Udah Cer… jangan dipikirin lagi ya. ntar gue jealous lho…,’’ kata Aldi.
‘’Sekarang lo mesti kosentrasi buat suka sama gue dan thanks ya udah milih gue jadi pendamping lo…’’ kata Aldi sambil tersenyum.
Hmp. Ke.. kenapa loh tau semua itu? Tanya Cery

‘’Udah, ngga usa bahas masalah itu. Lebih baik kamu sekarang istirahat saja ya…,’’ kata Aldi.
Aku tak tahu kalau Aldi mengetahui semua kejadian saat aku bersama dengan Adit. Dan Saat ini juga aku merasa lebih tampak bahagia, aku bersyukur masih ada seseorang yang bisa menyukaiku dan menyayangiku dengan sepenuh hati.
***

0 komentar:

Posting Komentar